Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pelemahan rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat (AS) disebabkan oleh faktor eksternal. Jokowi
bilang, hal tersebut terlihat dari fakta melemahnya mata uang negara
lain terhadap kurs negara Paman Sam tersebut.
"Ini faktor eksternal yang bertubi-tubi. Baik yang berkaitan dengan
kenaikan suku bunga di AS, baik yang berkaitan dengan perang dagang AS
dan China, baik yang berkaitan dengan krisis di Turki dan Argentina,"
kata Jokowi di Pelabuhan Tj Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/4/208).
Pemerintah bersama otoritas terkait akan terus mewaspadai kondisi
ini, sehingga rupiah bisa bertahan dari gempuran dolar AS. Kondisi
ekonomi dalam negeri pun akan terus dijaga agar menguatnya dolar tak
banyak berpengaruh ke kondisi di masyarakat.
"Saya terus melakukan koordinasi di sektor fiskal, moneter, industri,
pelaku-pelaku usaha. Saya kira koordinasi yang kuat ini menjadi kunci
sehingga jalannya itu segaris semuanya," ujar Jokowi.
Adapun fokus saat ini adalah mengurangi defisit transaksi berjalan
dengan menggenjot ekspor dan mengurangi impor. Investasi juga harus
terus ditingkatkan agar pondasi ekonomi dalam negeri bisa terus
diperkuat.
"Kalau ini selesai, itu akan menyelesaikan semuanya. Target saya
sudah saya berikan agar dalam satu tahun betul-betul ada perubahan di
penyelesaian defisit transaksi berjalan," kata Jokowi.
Seperti diketahui, dolar AS semakin mendekati level Rp 15.000. Mengutip Reuters pagi ini, dolar AS berada di level Rp 14.925.
Rabu, 05 September 2018
Home
Unlabelled
Nilai Rupiah Anjlok, Jokowi Akhirnya Buka Suara
Nilai Rupiah Anjlok, Jokowi Akhirnya Buka Suara
About Ma_3N
PBI.COM ini menyajikan berita-berita terbaru dan terhangat tanpa menyajikan berita-berita sara bagi para pembaca.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar