Sering Intip Istri Keponakan, Seorang Paman Tewas Ditebas - PORTAL BERITA INDONESIA

Home Top Ad

PBI.COM

Rabu, 22 Januari 2020

Sering Intip Istri Keponakan, Seorang Paman Tewas Ditebas

PBI.COM Banyuasin- Sebuah presitiwa tragis terjadi menimpa seorang pria karena sering mengintip istri keponakan.

Nah, karena sering mengintip istrinya, sang keponakan pun gelap mata menghabisi pamannya sendiri.

Kejadian tersebut terjadi di Teluk Payo, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Lelaki Suryadi (29) tega membunuh pamannya, Yusuf, karena tidak terima isterinya mendapat perlakuan tak pantas dari korban.

Berdasarkan pengakuan tersangka, gelagat korban sudah terlihat sejak pagi ketika sedang memasang atap rumah.

"Aku tidak enak kak dimana isteri aku duduk di situ dia nebas rumput pak, padahal tidak ada rumput, saya perhatikan tingkah paman saya itu," ujar Suryadi, Senin (20/1/2020) kemarin.

Tersangka yang merasa curiga dengan gerak-gerik korban yang terus mendekati isterinya itu, kemudian langsung turun dan membawa isterinya ke dalam rumah.

"Aku curiga, jadi pas aku lagi pasang atap langsung turun ku ajak istriku naik, aku bilang ke dia kalau paman saya seperti itulah," ujar tersangka.

Suryadi mengatakan puncaknya terjadi saat siang hari, selesai membersihkan rumput.

Tersangka mengungkapkan saat ia sudah membersihkan ilalang, dirinya melihat sang paman naik ke rumah tempat istrinya berada.

"Waktu selesai bersihkan rumput pakai parang dia, parangnya ku taruh di pohon kelapa, aku melihat dia (korban) naik ke atas.

"Aku siap pak, dia langsung diam kemudian maksa meminta parang itu," ujarnya.

Setelah itu Suryadi mengatakan terjadi perebutan parang yang menyebabkan korban M Yusuf tewas.

"Pas aku ambil parangnya, langsung saling hentak, parangnya dapat sama aku, akibat saling hentak itu tangan dia luka,

Lalu dia pukul saya di bagian leher langsung saya tebas di bagian muka, selain itu di bagian kaki," jelasnya.


Sebelumnya Yusuf (51), pria paruh baya tewas dengan luka bacokan di muka dan sayatan di paha di Teluk Payo, Kecamatan Tanjung Lago, Minggu (19/1/2020).

Diketahui, pelaku yang menghilangkan nyawa korban tidak lain adalah keponakannya sendiri bernama Suryadi (29).

Saat diwawancarai, tersangka Suryadi mengatakan ia dan pamannya (Yusuf) telah lama tinggal bersama.

"Dia sering intip istri saya. Sudah lama, lebih lah setahun dia tinggal dengan keluarga saya," katanya.

Lebih lanjut Suryadi mengatakan sebelum kejadiaan dirinya saat itu akan membuat rumah di Pulau Payo.

"Kami lagi mau buat rumah di Pulau Payo, mengangkut barang-barang ke perahu, sudah 2 kali bolak-balik yang pertama jam 8 dan kedua jam 9," ujarnya.

Selain itu, terasangka juga mengatakan, korban membawa parang yang tidak pernah lepas dari genggaman tangannya.

"Waktu kami mulai bawa barang dari ketek (perahu) itu dia bawa parang, tidak pernah lepas di tangannya, waktu aku bongkar barang, dia tidak ikut," lanjut Suryadi.

Tersangka saat ini diamankan di Direskrimum Polda Sumsel untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sebelumnya diberitakan, lantaran merasa curiga, pihak keluarga akhirnya membawa jenazah Muhammad Yusuf (51) warga Jalan Kolonel H Burlian Lorong Kota Baru RT 07 RW 07 KM 5 Palembang, untuk diperiksa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Sebelumnya, jenazah Yusuf ditemukan tergeletak di bawah batang kelapa di kebun miliknya yang berada di Desa Teluk Payo, Kecamatan Tanjung Laga, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Minggu (19/1/2020).

"Sebelumnya jenazah kakak ipar saya sudah dibawa ke rumah orang tuanya di Perumnas Palembang. Tapi kami lihat ada banyak sekali luka mencurigakan di tubuhnya.

"Itu kenapa, kami selaku pihak keluarga memutuskan untuk membawa jenazahnya ke sini," ujar Tri Mardono (38) adik ipar Yusuf saat ditemui di depan Instalasi Forensik RS Bhayangkara, Senin (10/1/2020).

Tri menuturkan, jenazah Yusuf pertama kali ditemukan Suryadi yang tak lain merupakan keponakannya sendiri.

Belakangan terbongkar Suryadi yang membunuh Yusuf.

Dari pemeriksaan pihak keluarga, ditemukan sejumlah luka mencurigakan di beberapa di beberapa bagian tubuh ayah dua orang anak tersebut.

Salah satunya dibagian wajah yang tampak begitu jelas terlihat.

"Kami curiga, kenapa ada luka-luka seperti itu. Sangat tidak wajar rasanya,"ujar dia.

Oleh karena itu, pihak keluarga meminta agar jenazah Yusuf menjalani proses outopsi di Rumah Sakit Bhayangkara.

Terkait hasil pemeriksaan nanti, pihak keluarga menyerahkan segala urusan kepada aparat kepolisian.

"Saat ini kami telah menyerahkan semuanya ke Polda Sumsel agar diusut sampai tuntas.

Kalau memang terbukti ini kasus pembunuhan, kami minta agar pelakunya segera ditangkap," ujarnya.

Saat ini jenazah Yusuf masih berada di Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara.

Setelah selesai di outopsi, rencananya pihak keluarga akan membawa jenazah Yusuf ke kediaman orang tuanya di kawasan Perumnas Palembang.

"Rencananya akan dimakamkan di TPU tak jauh dari rumah orang tuanya," ujar Tri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar