Pasangan Kerajaan telah tiba di Jakarta pada Senin sore. Namun, aturan tersebut memiliki pengecualian dengan pertemuan Presiden Joko Widodo di Bogor pada hari Selasa, dan Sultan Yogyakarta pada hari Rabu.
Aturan ini ditetapkan mengingat kasus Virus Corona di Belanda sudah mencapai 321 kasus dengan 3 kematian.
Ratu Maxima juga mengumumkan salah satu agenda tambahan di Indonesia, sebagai bagian dari perannya sebagai Advokat Khusus untuk Keuangan Inklusif untuk Pembangunan atas nama Sekretaris Jenderal PBB.
Dalam posisi ini dia bekerja, "untuk membuat layanan keuangan dapat diakses oleh semua orang dan dengan demikian meningkatkan peluang mereka untuk pembangunan ekonomi dan sosial. Ini terutama menyangkut kelompok berpenghasilan rendah, wanita, usaha kecil dan menengah dan pertanian kecil," sebuah pernyataan dari Kata pemerintah Belanda.
Senin malam, dia akan bertemu dengan Airlangga Hartarto, menteri urusan ekonomi Indonesia, Wimboh Santoso, ketua regulator keuangan di sana, perwakilan dari bank sentral negara, dan beberapa pemimpin bisnis yang terlibat dalam Kemitraan CEO untuk Penyertaan Ekonomi.
Kunjungan ini adalah kunjungan keempat ratu Belanda ke Indonesia atas nama Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pasangan kerajaan didampingi oleh Menteri Luar Negeri Stephanus Abraham, Menteri Sigrid Kaag untuk Perdagangan Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan, Menteri Cora van Nieuwenhuizen dari Infrastruktur dan Manajemen Air, dan Hans de Boer, direktur organisasi pengusaha VNO-NCW.
Mereka akan memimpin misi dagang ke Indonesia, bersama dengan 180 perwakilan dari 112 perusahaan, organisasi, dan lembaga pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar