DISUSUN OLEH : Kelompok 7
1. Erna Ningsih 18110083
2. Putri Anggraini 18110369
3. Andre Tarigan 18110058
4. Mutiara Sani Marpaung 18110321
5. Ihsan Alfahrozy 19910274
6. Sukurman Laia 18110604
Jurusan :
Manajemen
Kelas :
K3-4C/ C Sore
Mata kuliah : Anggaran Perusahaan
Dosen : Fitrianingsih,
SE.,MM
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
BINA KARYA TEBING
TINGGI
TA. 2019/2020
KATA
PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-nyalah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah “Anggaran Piutang” merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam Mata Kuliah Anggaran PerusahaanSemester IV di STIE
BINA KARYA TEBING TINGGI.
PenulissangatberharapkiranyamakalahinidapatbermanfaatbagipembacauntukmengetahuiAnggaran Piutang.Penulisjugamenyadarisepenuhnyabahwa di dalammakalahiniterdapatkekurangandanjauhdari
kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harap kan demi kesempurnaan penulisannya.
Dalam penulisan makalah
ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih
yang
sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen
kami yang telah memberikan tugas
dan
petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Tebing
Tinggi, 12 April 2020
Kelompok 7
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar................................................................................ ..........
Daftar
Isi.......................................................................................... ..........
BAB
I Pendahuluan......................................................................... .........
1 1.1 Latar belakang........................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................
1.3 Tujuan.....................................................................................
BAB II Pembahasan...................................................................................
2.1 Pengertian Anggaran Piutang..................................................
2.2 Kegunaan Anggaran Piutang...................................................
2.3 Data dan Informasi Untuk Menyusun Anggaran Piutang.......
2.4 Perputaran Piutang ( RECEIVABLE TURNOVER) ..............
2.5 Contol soal ...............................................................................
2.6 Riview Jurnal I .........................................................................
2.7 Review Jurnal II........................................................................
BAB III Penutup ........................................................................................
3.1 Kesimpulan ..............................................................................
3.2 saran..........................................................................................
Daftar Pustaka .............................................................................................
)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam setiap laporan keuangan sering kali dijumpai piutang dalam neraca
suatu entitas, baik berupa piutang dagang maupun piutang wesel. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya akun piutang bagi suatu entitas. Piutang penting bagi para manajer dan investor
karena beberapa sebab, sebabyang
pertama yaitu karena piutang merupakan aset dalam laporan keuangan yangharus
mencermin kan nilainya. Kedua, persoalan menyangkut piutang adalah dasaruntuk penentuan laba dan pengukuran kinerja
perusahaan. Ketiga, piutang dagangdapat menjadi aset yang tidak
produktif.Memberikan kredit (penjualan
kredit) memliki beberapa risiko, diantaranyaadalah tertanamnya harta dalam piutang dan risiko tidak tertagihnya
sebagian atauseluruh piutang. Oleh
karena itu ditentukan besarnya piutang tak tertagih dengancara menyediakan cadangan penghapusan piutang
sebagai akibat kemungkinanpuitang
tidak tertagih. Dengan demikian, kerugian piutang tak tertagih dianggapsebagai hal yang tidak terduga. Untuk memperkecil
risiko kerugian piutangtersebut, maka manajer perlu melakukan
penyaringan pelanggan yang akan diberipenjualan
kredit.
1.2 Rumusan
Masalah
A.
Apa
Pengertian Anggaran Piutang?
B.
Apa
kegunaan anggaran piutang?
C.
Apa
saja data dan informasi untuk menyusun budget piutang?
D.
Apa
bentuk anggaran piutang?
1.3 Tujuan
A.
Mengetahui
pengertian anggaran piutang
B.
Mengetahui
kegunaan anggaran piutang
C.
Mengetahui
data dan informasi untuk menyusun anggaran piutang dan bentuk anggaran piutang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Anggaran Piutang (Receivable Budget)
Anggaran piutang
(Receivable Budget) adalah anggaran yang merencanakan secara sistematis dan
lebih terperinci tentang jumlah piutang beserta perubahannya pada periode yang
akan datang. Anggaran piutang selain menunjukkan jumlah piutang perusahaan pada suatu saat tertentu, juga
menunjukkan perubahannya (mutasinya) baik berupa tambahan piutang baru, maupun
pengurangan piutang sebagai akibat adanya pelunasan oleh pihak debitur. Piutang
muncul sebagai akibat kebijakan penjualan secara kredit. Penjualan secara
kredit sangat berperan dalam meningkatkan penjualan secara total. Penjualan
secara kredit akan menimbul kan biaya-biaya seperti biaya bunga, biaya
administrasi piutang dan penghapusan piutang.
Piutang
(receivable) adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor (pemberi pinjaman)
kepada debitor (penerima pinjaman) yang bersedia melunasinya pada waktu
mendatang. Jika, piutang itu ada karena (1) terdapat dua pihak, yaitu kreditor
dan debitur, (2) ada kesediaan debitur untuk melunasi kewajibannya kepada
kreditor, (3) ada jarak waktu mulai timbul piutang sampai saat pelunasannya,
(4) ada hak menagih yang dimiliki kreditor.
Memberikan
kredit memiliki beberapa resiko, dianatranya adalah resiko tertanamnya harta
dalam piutang dan resiko tidak tertagihnya sebagian atau seluruh piutang. Oleh
karena itu, perlu ditentukan besarnya piutang tidak tertagih dengan cara
menyediakan cadangan penghapusan piutang sebagai hal yang tidak terduga. Untuk
memperkecil resiko kerugian piutang perlu dilakukan penyaringan pelanggan yang
akan diberikan kredit, misalnya diadakan penyelidikan mengenai 5C dan 3S.
Hal-hal yang termasuk
dalam 5C, yaitu:
1. Character
(karakter) yaitu tabiat, kejujuran, niat baik calon konsumen(debitur).
2. Capacity
(kapasitas) yaitu kemampuan membayar calon debitur
3. Capital
(modal) yaitu posisi keuangan calon debitur
4. Condition
(kondisi) yaitu keadaan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan
keamanan nasional
5. Coleteral
(jaminan) yaitu adanya jaminan kredit baik jaminan pokok maupun jaminan
tambahan. Jaminan pokok misalnya barang yang dibeli secara kredit dijadikan
sebagai jaminan.
Hal-hal
yang termasuk dalam 3S, yaitu:
1. Soliditas
Komersial, yaitu mengenai kepercayaan kepada calon debitur atas kejujurannya
dalam memenuhi kewajibannya secara tepat waktu
2. Soliditas
Financial, yaitu mengenai kepercayaan kepada calon debitur atas kondisi
keuangan untuk mampu melunasi utangnya secara tepat waktu
3. Soliditas
Moral, yaitu mengenai kepercayaan kepada calon debitur atas moralnya yang baik
untuk mampu memenuhi kewajibannya sesuai janji.
2.2
Jenis-Jenis
Piutang
Ada
beberapa jenis piutang yaitu :
a. Piutang
usaha (account receivable) yaitu piutang yang timbul sebagai akibat menjual
barang dan jasa secara kredit dari usaha pokok perusahaan. Piutang usaha
berbeda dengan piutang dagang. Piutang dagang hanya terdapat pada perusahaan
yang menjual barang secara kredit. Sedangkan piutang usaha meliputi seluruh
macam atau jenis perusahaan yang menjual barang atau jasa dari usaha pokok nya
secara kredit.
b. Piutang
surat berharga contoh : bilyet giro belum jatuh tempo, cek kosong, dan cek
mundur.
c. Beban
bayar dimuka contoh : sewa dibayar dimuka, iklan dibayar dimuka, bunga bayar
dimuka.
d. Setoran
jaminan contoh : untuk keperluan garansi atau jaminan bank, dan keperluan
menjalin hubungan bisnis lainnya.
e. Piutang
pajak contoh : angsuran pajak, pajak masukan, kelebihan bayar pajak dan
lain-lain.
f. Pinjaman
pekerja, piutang usaha muka, piutang wesel, piutang usaha dan piutang lainnya.
g. Piutang
wesel (notes receivable) yaitu piutang yang didukung janji tertulis dalam
bentuk wesel. Piutang wesel dan piutang surat berharga dapat terjadi karena
menjual barang secara kredit atau pemberian pinjaman dalam bentuk uang.
2.3
Manfaat
Anggaran Piutang
Piutang
usaha sebagai investasi yang biasanya terdapat pada harta lancar mempunyai
beberapa manfaat antara lain dapat memperlancar dn memperbesar omzet barang
yang dijual, mampu bersaing, memperluas pelanggan dan meningkatkan
kemampulabaan (profitabilitas) perusahaan.
Pemberian
piutang usaha dimaksudkan agar dapat memperlancar dan memperbesar omzet barang
yang dijual karena kegiatan penjualan merupakan ujung tombak maju mundur nya
perusahaan.
Kebijkaan
pemberian piutang usaha agar perusahaan mampu bersaing dalam menjual produknya.
Dalam kebijakan pemberian piutang perlu diperhatikan:
a. Mengenai
batas maksimal (plafon) piutang yang diberikan untuk berbagai tingkatan
debitor. Tingkatan debitor digolongkan berdasarkan resiko tidak memenuhi
kewajiban nya sesuai janji. Misalnya debitor yang tingkat resiko nya 20% tidak
diberikan piutang, debitor yang tingkat resiko nya 15% diberikan piutang
maksimal 1juta,debitor dengan tingkat resiko 10% diberikan piutang maksimal
2juta, debitor dengan tingkat resiko 5%diberikan piutang maksimal 5juta dan
seterusnya.
b. Penentuan
jangka waktu kredit yaitu berapa lama debitor harus melunasi utangnya. Contoh :
2/10 n/30, artinya pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sesudah waktu
penyerahan barang maka debitor mendapatkan potongan harga sebesar 2% dari harga
jual dan pembayaran selambat-lambatnya dilakukan dalam 30 hari sesudah
penyerahan barang.
Berdasarkan
manfaat pemberian piutang tersebut maka diperlukan adanya penganggaran piutang
agar piutang yang diberikan terencana dan terarah sehingga mempermudah
pengembalian piutang.
2.4
Kegunaan
Anggaran Piutang
Semua budget termasuk budget piutang mempunyai 3
kegunaan pokok, yaitu perencanaan (planning), pengkoordinasian (coordinating),
dan pengawasan (controlling) yang membantu manajemen dalam memimpin jalannya
perusahaan. Sedangkan secara khusus, budget piutang berguna sebagai dasar untuk
penyusunan budget kas karena penagihan-penagihan piutang tersebut merupakan
pemasukan kas.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi budgeting piutang antara lain:
§
Volume
barang yang dijual secara kredit, yaitu volume barang yang dijual secara kredit
lebih besar daripada tunai dapat semakin memperbesar anggaran dalam piutang
usaha dan sebaliknya. Semakin besar piutang usaha yang tertanam semakin besar
resiko dalam piutang.
§
Standar
kredit, yaitu penentuan standar kredit menentukan besar kecilnya piutang usaha
yang tertanam. Semakin longgar standar kredit yang diberikan maka semakin besar piutang yang tertanam dan semakin besar
resiko kerugian piutang. Sebaliknya, jika semakin ketat standar kredit yang
diberikan maka semakin kecil piutang yang dianggarkan dan semakin kecil resiko
kerugian piutang.
§
Jangka
waktu kredit, yaitu semakin panjang waktu kredit maka semakin besar piutang
usaha yang tertanam, dan sebaliknya. Jangka waktu kredit yang panjang dapat
meningkatkan volume barang atau jasa yang dijual, disamping itu juga
mengakibatkan piutang usaha semakin besar.
§
Pemberian
potongan, yaitu dapat mempengaruhi besarnya
investasi dalam piutang. Pemberian potongan yang besar akan memperkecil
piutang usaha yang tertanam dan sebaliknya. Dengan demikian, penjualan secara
tunai tidak mengakibatkan timbulnya piutang, sedangkan pembelian secara kredit
(tanpa potongan) mengakibatkan piutang usaha.
§
Pembatasan
kredit, yaitu berkenaan dengan batas (jumlah) kredit maksimal yang akan
diberikan.
§
Kebijakan
penagihan piutang, yaitu perusahaan dapat menjalankan kebijakan penagihan
piutang secara aktif maupun pasif. Kebijakan penagihan piutang usaha secara
aktif memerlukan biaya (beban) yang besar dibandingkan kebijakan penagihan
secara pasif. Biaya yang dikeluarkan dalam kebijakan penagihan piutang secara
aktif meliputi biaya perjalanan, biaya telepon, biaya administrasi piutang dan
lain-lain.
2.5
Data
dan Informasi Untuk Menyusun Anggaran Piutang
Agar suatu budget dapat berfungsi dengan baik, maka
taksiran-taksiran yang termuat di dalamnya harus cukup akurat sehingga tidak
jauh berbeda dengan realisasinya nanti.Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
didalam menyusun budget antara lain :
1.
Budget penjualan, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah (kuantitas) barang
yang akan dijual dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Semakin
besar jumlah penjualan maka semakin besar pula transaksi penjualan secara
kredit yang akan dilakukan, demikian pula sebaliknya sehingga akan memperkecil
piutang perusahaan.
2.
Keadaan persaingan dipasar, Persaingan yang lebih keras akan memaksa perusahaan untuk lebih banyak
melakukan transaksi-transaksi penjualan secara kredit sehingga memperbesar
piutang perusahaan, demikian pula sebaliknya sebaliknya sehingga memperkecil
pula piutang perusahaan.
3.
Posisi perusahaan, Bilamana posisi perusahaan cukup kuat dalam persaingan, maka perusahaan
lebih dapat “memaksakan” penjualan secara tunai, sehingga memperkecil penjualan
secara kredit. Akibatnya piutang perusahaan akan cenderung lebih kecil.
Sebaliknya posisi perusahaan yang lemah kurang memungkinkan untuk “memaksakan”
penjualan secara tunai, sehingga akan memperbesar penjualan secara kredit.
Akibatnya piutang perusahaan akan cenderung lebih besar.
4.
Syarat pembayaran yang ditawarkan
perusahaan, Bilamana potongan penjualan yang ditawarkan perusahaan cukup menarik para
calon pembeli, maka akan mendorong mereka untuk melakukan
pembelian-pembelian secara tunai. Akibatnya piutang perusahaan akan lebih
kecil.
5.
Kebijaksanaan perusahaan dalam penagihan
piutang. Penaghihan piutang yang lebih aktif akan mempercepat pemasukan piutang
sehingga memperkecil jumlah sisa piutang. Sedangkan sebaliknya, penagihan yang
kurang aktif akan memperlambat pemasukan piutang sehingga jumlah sisa piutang
akan semakin menumpuk
6.
Rencana perusahaan untuk melakukan
penjualan-penjualan secara kredit aktiva-aktiva lain, selain barang-barang
hasil produksinya, Bilamana secara periode yang akan datang perusahaan
merencanakan akan melakukan penjualan secara kredit terhadap sebagian aktiva
tetapnya, maka akan memperbesar piutang perusahaan.
Pengaruh penjualan kredit
terhadap arus kas yaitu :
§ Jangka waktu kredit itu diberikan
§
Kerajinan dari petugas penagih hutang
§
Mutu dari para debitur yang diperdaya
membeli barang dagang kredit
§ Situasi usaha pada umumnya
2.6
Perputaran
Piutang(RECEIVABLE TURNOVER)
Piutang sebagai unsur modal kerja dalam kondisi
berputar, yaitu dari kas, proses komoditi, penjualan, piutang, kembali ke kas.
Makin cepat perputaran piutang makin baik kondisi keuangan perusahaan. Rumus
perputaran piutang sebagai berikut:
2.7
Bentuk Budget Piutang
Sebagaimana hanya dengan budget-budget yang lain,
bagi budget piutang juga tidak ada sesuatu bentuk standar yang harus
dipergunakan oleh perusahaan. Ini berarti bahwa tiap-tiap perusahaan mempunyai
kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya, disesuaikan dengan keadaan
perusahaan masing-masing. Yang perlu diingat adalah bahwa budget piutang
sebagai budget pendukung neraca (balance sheet supporting budget) harus cukup
sistematis dan terperinci, sehingga dapat berfungsi sebagai pedoman kerja, alat
pengkoordinasian kerja, dan sebagai alat evaluasi (pengawasan) kerja.
2.8
Contoh
Soal
Rencana penjualan PT. Mitra tahun 2019
adalah sebagai berikut
Triwulan
|
Penjualan
(Rp)
|
Triwulan
1
|
70.000.000
|
Triwulan
2
|
80.000.000
|
Triwulan
3
|
95.000.000
|
Triwulan
4
|
130.000.000
|
Berdasarkan
data rencana penjualan yang ada, penjualan kredit untuk jangka waktu selama 1
bulan sebesar 30%. Penjualan secara tunai akan diberikan diskon atau potongan
harga 5%.
Pola penerimaan piutang berdasarkan
periode sebelumnya adalah :
1.
Diterima
sesuai dengan perjanjian sebesar 70%
2.
Diterima
pada triwulan berikutnya sebesar 30%
3.
Perkiraan
bad debt atau piutang tak tertagih sebesar 1%
Informasi data pendukung lainnya :
Penjualan pada periode sebelumnya, yaitu
pada triwulan 3 tahun 2018 = 95.000.000 dan triwulan 4 tahun 2018 = 110.000.000
Diminta, susun lah anggaran piutang
tahun 2019.
Jawab:
1.
Menghitung
penerimaan dan penjualan tunai
Triwulan
|
Penjualan
Tunai (70%)
|
Diskon
5%
|
Penerimaan
Bersih
|
Triwulan
1
|
49.000.000
|
2.450.000
|
46.550.000
|
Triwulan
2
|
56.000.000
|
2.800.000
|
53.200.000
|
Triwulan
3
|
66.500.000
|
3.325.000
|
63.175.000
|
Triwulan
4
|
91.000.000
|
4.550.000
|
86.450.000
|
2.
Menghitung
Anggaran Piutang tahun 2019
PT.
MITRA
Anggaran
Piutang
Tahun
2019
Triwulan
|
Penjualan
Kredit (30%)
|
Bad
Debt 1%
|
Piutang
Bersih
|
Triwulan
I
|
Triwulan
II
|
Triwulan
III
|
Triwulan
IV
|
4
(Thn2018)
|
33.000.000
|
330.000
|
32.670.000
|
9.801.000
|
|||
1
|
21.000.000
|
210.000
|
20.790.000
|
14.553.000
|
6.237.000
|
||
2
|
24.000.000
|
240.000
|
23.760.000
|
16.632.000
|
7.128.000
|
||
3
|
28.500.000
|
285.000
|
28.215.000
|
19.750.500
|
8.464.500
|
||
4
|
39.000.000
|
390.000
|
38.610.000
|
27.027.000
|
|||
Total
|
145.500.000
|
1.455.000
|
144.045.000
|
24.354.000
|
22.869.000
|
26.878.500
|
35.491.500
|
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Piutang adalah hak menagih
sejumlah harta dari kreditor kepada debitor yang bersedia melunasinya pada
waktu mendatang.
2. Anggaran
piutang (Receivable Budget) adalah anggaran yang merencanakan secara sistematis
dan lebih terperinci tentang jumlah piutang beserta perubahannya pada periode
yang akan datang.
3. Memberikan kredit memiliki
beberapa resiko, dianatranya adalah resiko tertanamnya harta dalam piutang
dan resiko tidak tertagihnya sebagian atau seluruh piutang.
4. Semakin besar piutang usaha yang tertanam
semakin besar resiko dalam piutang
5. Pemberian potongan dapat mempengaruhi besarnya
investasi dalam piutang.
6. Agar suatu budget dapat berfungsi dengan baik
maka taksiran-taksiran yang termuat didalamnya harus cukup akurat sehingga
tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar