5 Kebohongan Besar Yang Diajarkan Sekolah Di Indonesia - PORTAL BERITA INDONESIA

Home Top Ad

PBI.COM

Senin, 29 Juni 2020

5 Kebohongan Besar Yang Diajarkan Sekolah Di Indonesia

PBI.COM - Sekolah adalah tempat yang paling mudah untuk menanamkan sebuah pandangan atau doktrin kepada anak yang masih muda. Informasi yang disampaikan akan secara langsung dicerna tanpa diklarifikasi kebenarannya. Akhirnya, kebohongan ini jadi terus mengakar dan susah sekali untuk diputus. Jika sekolah mengajarkan hal yang tak benar, maka peserta didik akan melakukan hal tak benar itu. Mereka akan menganggap, apa saja yang diberikan guru di sekolah adalah kebenaran yang mutlak.

Berikut ini ada 5 kebohongan besar yang sampai saat ini terus di ajarkan di Indonesia. Semoga setelah membaca ini, anda akan lebih tahu dan memiliki pikiran yang lebih terbuka. Mari kita bahas bersama-sama.


5. Indonesia Dijadikan Koloni Belanda Selama 350 Tahun.

Anda pasti ingat sejak SD, SMP, hingga SMA, Guru Sejarah selalu mengatakan jika Indonesia dijajah (dijadikan koloni) selama 350 tahun. Namun pada faktanya, Belanda tidak menguasai Indonesia selama 350 tahun. Mereka memang datang ke negeri ini pada tahun 1595 dan Indonesia merdeka di tahun 1945. Namun apakah mungkin nusantara yang memiliki banyak pulau dan juga kerajaan ini langsung takluk di hari pertama Belanda datang?

Jawabannya adalah tidak. Belanda harus bekerja keras untuk menguasai Indonesia yang saat ini masih merupakan sekumpulan kerajaan-kerajaan. Mereka memerlukan banyak personil dan alat perang yang  banyak untuk menaklukkan semua kerajaan. Setidaknya Belanda baru bisa menguasai semua isi Indonesia setelah berjuang 325 tahun. Dan selama sisa 25 tahun inilah Belanda baru bisa menguasai Indonesia secara penuh.

4. Pembantaian Massal Tahun 1965.

Indonesia pernah mengalami kejadian paling mengerikan di tahun 1965-1966. Pembunuhan massal yang korbannya diperkirakan mencapai jutaan orang ini masih menjadi misteri sampai sekarang. Ada dua versi cerita yang saat ini beredar di negeri ini. Pertama adalah cerita bahwa Soeharto adalah pahlawan yang membuat Indonesia bebas dari PKI yang keji. Cerita sejarah ini yang diajarkan oleh banyak sekolah dari masa orde baru sampai sekarang.

Versi kedua dari kasus pembantaian massal itu mengatakan jika Soeharto adalah dalang dibalik semua aksi keji itu. Ia melakukan pembunuhan mengerikan itu sebagai konspirasi agar Soekarno gugur dari jabatannya sebagai presiden. Konspirasi lain mengatakan jika masalah ini ada kaitannya dengan Amerika yang ingin menguasai Freeport. Karena di tahun yang sama Freeport mulai menancap di Indonesia sampai sekarang.

Anda percaya yang mana?

3. Batak Bukanlah Sebuah Suku.

Bagi masyarakat awam yang tingal Di Indonesia mengangap bawah batak adalah nama sebuah suku yang berasal dari sumatra utara. Taukah anda bahwa sebenarnya tidak pernah ada yang namanya suku batak, Istilah “Batak” itu kemungkinan diciptakan selama masa pra-kolonial oleh pihak luar, misalnya: Melayu, dan kemudian diadopsi oleh orang Eropa.

Kelompok-kelompok yang termasuk ke dalamnya, yaitu: Toba, Karo, Pakpak, Simalungun, Pakpak, Mandailing, dan Angkola. Lothar Schreiner, dalam bukunya “Adat dan Injil; Perjumpaan Adat dengan Iman Kristen di Tanah Batak” mengatakan: “Sebutan ‘Batak’ maupun ‘daerah Batak’ barulah muncul setelah pengkristenan.” Senada dengan itu, Lance Castle, dalam bukunya, “Kehidupan Politik Sebuah Keresidenan: Tapanuli 1915-1940”, mengemukakan bahwa sebutan “Batak” itu bermula dari ‘stereotipe’ orang-orang Melayu Muslim di Sumatra Timur terhadap orang “Batak atau toba ” yang lama kelamaan menyeret suku suku tetanga di dekatnya seperti karo, pakpak, simalungun, mandailing dan angkola menjadi batak juga dengan karangan palsu W M Hutagalung yang membuat tarombo atas perintah kolonial belanda. sedangkan konotasi yang terkandung dalam sebutan “Batak” ialah: ‘jelek, kasar, jorok, dan bodoh’. Akibatnya banyak suku suku yang di klaim bagian batak tidak mau menyebutkan identitas mereka sebagai “Batak”, dan lebih senang menyatakan diri sebagai orang: Karo, Simalungun, Mandailing/Angkola, atau Pakpak/Dairi. Lothar Schreiner dan Lance Castle maupun Ensiklopedia Britannica sebelumnya memberikan informasi bahwa kata “BATAK” itu baru muncul sejak masuknya Kristen dan Kolonial ke daerah pedalaman Sumatera Utara.

2. Borobudur Sebagai Keajaiban Dunia.

Sejak kecil kita telah diajarkan jika Borobudur adalah satu dari tujuh keajaiban di dunia. Bahkan gambarnya sering dipasang di tembok sekolah dalam bentuk poster. Sayangnya, Borobudur bukanlah satu dari keajaiban dunia yang saat ini diakui dunia internasional. Keajaiban dunia yang saat ini diakui adalah Piramida di Mesir, Colosseum di Roma, Tembok Besar di Tiongkok, Patung Zeus di Olimpia, Lighthouse of Alexandira, dan Tempel of Artemis di Ephesus.

Selain itu, Borobudur juga bukan merupakan candi terbesar di dunia. Sebenarnya ada candi seperti Angkor Wat yang ada di Kamboja. Candi ini merupakan candi terbesar yang ada saat ini. Angkor Wat dibangun di abad ke-12 dan menjadi situs warisan budaya dunia paling dicari di dunia. Jika anda tidak percaya, kata Angkor Wat lebih banyak di cari di Google daripada Borobudur.

Anyway, bukan bermaksud tidak menghargai warisan budaya leluhur, ya. Borobudur tetap yang terbaik di Indonesia!

1. Indonesia Merdeka Karena Perjuangannya Sendiri.

Kita tidak pernah meragukan jika di masa lalu banyak sekali pahlawan berjuang untuk memerdekakan Indonesia. Namun sebenarnya kita merdeka bukan karena mampu melawan Jepang dengan tenaga sendiri tanpa ada campur tangan bangsa lain. Jepang keluar dari Indonesia akibat kalah bertarung dengan sekutu. Hiroshima dan Nagasaki yang dihancurkan dengan bom atom membuat Jepang terpaksa angkat tangan dan segera pergi dari Indonesia. Selain karena tidak kuasa menahan gempuran tentara sekutu, Jepang juga tidak kuat menahan perjuangan bangsa Indonesia. Para Pahlawan terdahulu sangat piawai memanfaatkan kelemahan Jepang saat itu yang sudah terdesak di negaranya sendiri.

Kedua adalah masalah Indonesia merdeka (lagi) setelah dicengkeram oleh sekutu beberapa saat setelah Jepang pulang kampung. Memang benar, banyak sekali gerilyawan Indonesia yang berjuang dengan pantang menyerah, selain itu jalur diplomasi juga tidak ada habisnya. Namun perlu diketahui juga jika Amerika ternyata punya peran membuat Belanda dan sekutunya keluar. Negeri paman Sam ini mengancam tidak akan memberikan dana Marshall kepada Belanda jika tak segera keluar dari Indonesia. Dana Marshall adalah bantuan yang mensubsidi biaya kerusakan pasca perang dunia ke-II berakhir.

Inilah lima kebohongan besar yang secara langsung atau tidak terus diajarkan di sekolah-sekolah Indonesia. Bagaimana menurut anda? Mengapa hal seperti ini masih saja diajarkan terus-menerus?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar