PBI.COM– Temuan bangkai babi di sejumlah perairan Aceh Singkil dalam sepekan terakhir membuat masyarakat di daerah itu enggan mengonsumsi ikan sementara waktu.
Mereka khawatir, bangkai babi itu dikonsumsi ikan yang ditangkap oleh nelayan lokal.
“Untuk sementara saya tidak beli ikan dulu. Lebih baik sayur atau telur. Khawatir ikan itu makan daging babi yang dibuang ke sungai, lalu ditangkap nelayan dan kita beli serta makan,” sebut Muklis Ari (30) warga Pasar Singkil, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Sabtu (23/11/2019).
Dia menyebutkan, bukan hanya soal takut berdampak pada kesehatan, namun dia cenderung jijik membayangkan ikan yang telah mengonsumsi daging babi di perairan.
Hal senada disebutkan warga lainnya, Hamdani. Dia menyebutkan sepekan terakhir tidak lagi mengonsumsi ikan.
“Semoga bisa segera dipastikan laut kita bersih dari bangkai babi itu. Jadi, bisa higenis lagi dan masyarakat nyaman mengonsumsi ikan,” katanya.
Bakar bangkai babi
Kepala BPBD Aceh Singkil, Moch Ihsan, menyebutkan timnya terus memantau kondisi perairan di Aceh Singkil.
Sehingga, begitu ditemukan bangkai babi langsung diambil untuk dimusnahkan dengan cara dibakar.
“Sepekan ini memang ada belasan di sejumlah titik kita temukan bangkai babi. Maka kita ambil lalu dimusnahkan dengan cara dibakar. Kami imbau nelayan yang melihat bangkai babi segera melapor ke kita,” katanya.
Sebelumnya diberitakan bangkai babi ditemukan di perairan Kuala Singkil, Aceh Singkil. Bangkai Babi juga ditemukan di Lae (sungai) Souraya, Kota Subulussalam, Aceh.
Diduga bangkai babi itu berasal dari aliran sungai di Medan, Sumatera Utara lalu hanyut ke laut dan terbawa ke perairan Aceh Singkil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar