Seorang Bocah Tewas Usai Merampok POLISI, Dan Keluarga Balasdenda Pada Rumah Sakit Tempat Bocah Dirawat - PORTAL BERITA INDONESIA

Home Top Ad

PBI.COM

Senin, 02 Maret 2020

Seorang Bocah Tewas Usai Merampok POLISI, Dan Keluarga Balasdenda Pada Rumah Sakit Tempat Bocah Dirawat

PBI.COM Italia - Seorang bocah di Kota Naples, Italia dilaporkan tewas kala berusaha menjambret seorang polisi.

Bocah lelaki itu masih berusia 15 tahun saat berupaya merampas benda seorang polisi berpakaian preman di kawasan Santa Lucia, Naples.

Ia datang mengendarai skuter dan menggunakan buff penutup wajah dan helm saat mengacungkan senapan palsu kepada polisi tersebut.

Bocah itu menyasar arloji merek Rolex yang berada di tangan sang polisi. Padahal, polisi itu sedang bersantai di dalam mobil dengan pacarnya.

Polisi itu melawan dengan menembakkan peluru dari senapan asli miliknya.

Lelaki yang merampoknya kemudian tertembak dan dibawa ke Rumah Sakit Pellegrini, tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

Pihak rumah sakit memasukan bocah itu ke ruang bedah agar proyektil peluru dan luka tembaknya bisa diatasi. Namun, nyawa bocah itu sudah tak tertolong.

Anehnya, tiba-tiba saja tersebar kabar kalau unit gawat darurat (UGD) dari rumah sakit tersebut dirampok segerombolan orang.

Ternyata, gerombolan itu diduga merupakan keluarga dan teman-teman bocah lelaki yang tewas tersebut.

Perampokan itu memaksa dokter dan perawat memindahkan pasien yang dirawat di UGD ke bangsal dan rumah sakit lain.

"Kemarin malam, setelah kematian seseorang bocah yang datang ke ruang UGD dengan luka tembak, unit tersebut dirusak oleh keluarga dan teman-teman bocah.

"Ini adalah tindakan serius yang membuat saya harus menyatakan solidaritas kepada semua staf, yang sekali lagi menjadi korban atas penghinaan dan penyerangan.

"Meskipun mereka telah mengupayakan yang mereka bisa untuk membantu pasien," ucap Ciro Verdoliva, direktur otoritas kesehatan lokal dari The Guardian pada Minggu 1 Maret 2020.

Ciro mengaku insiden ini membuat layanan rumah sakit terganggu karena ruang UGD tak bisa digunakan.

"Saya terpaksa menutup bangsal UGD karena peristiwa ini menganggu pelayanan yang seharusnya dilakukan dalam kondisi aman untuk pasien dan staf rumah sakit," imbuhnya.

Tindakan kekerasan serupa terhadap unit gawat darurat di Italia bukan sekali ini terjadi.

Sebelumnya pada Januari 2020, tentara diminta untuk mengawal departemen gawat darurat lantaran sempat muncul insiden pemaksaan terhadap petugas ambulans.

Sekelompok pemuda memaksa ambulans untuk memasuki kawasan permukiman di Naplesuntuk merawat bocah lelaki yang terkilir kakinya.

Peristiwa itu kemudian diangkat ke publik oleh akun Facebook Hands Off Hippocrates yang banyak melaporkan kasus-kasus kekerasan terhadap tenaga medis.

Ciro mengatakan sejak saat itu kekerasan dan agresi terhadap staf rumah sakit telah mencapai 'kondisi yang tak mungkin dikembalikan seperti sedia kala'.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar