PBI.COM Jakarta - Virus corona belum selesai, muncul satu virus bernama Hantavirus. Virus ini muncul dan membunuh seorang pria di China. Menurut media pemerintah China, virus ini bukanlah virus yang baru dan sudah menginfeksi manusia beberapa dekade.
Media Global Times melaporkan kejadian terkait Hantavirus di media sosial Twitter, Selasa (24/3). "Seseorang dari Provinsi Yunnan meninggal ketika dalam perjalanan kembali ke Provinsi Shandong untuk bekerja dengan bus sewaan pada hari Senin. Dia dinyatakan positif hantavirus. 32 orang di bus diuji."
Lalu, benarkah Hantavirus merupakan virus baru yang muncul setelah wabah Corona?
Penelusuran
Dikutip dari indiatoday, Pusat Informasi Bioteknologi Nasional (NCBI) Amerika Serikat dalam sebuah jurnal menulis bahwa saat ini, jenis hantavirus mencakup lebih dari 21 spesies. Namun penyebabnya dari tikus-tikus kecil.
Pada tahun 1978, penyebab demam Hemerologis Korea dari hewan pengerat yang terinfeksi virus di dekat sungai Hantan di Korea Selatan.
Kemudian, virus itu dinamakan virus Hantaan, sesuai dengan nama sungai tempat para tikus terinfeksi virus. Penemuan awal ini berasal dari pendekatan ilmiah yang dimulai setelah perang Korea (1951-1953), di mana lebih dari 3.000 kasus demam berdarah Korea dilaporkan di antara pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Lalu pada 1981, virus Hantaan diberi nama baru yang disebut "hantavirus". Nama ini diperkenalkan di keluarga Bunyaviridae, karena mencakup virus yang menyebabkan demam hemoroligik dengan sindrom ginjal (HFRS).
Penjelasan Hantavirus menurut CDC AS
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), juga menuliskan penyebab hantavirus melalui situs webnya. CDC menjelaskan bahwa hantavirus adalah keluarga virus yang disebarkan dari tikus dan menyebabkan berbagai sindrom penyakit pada orang di seluruh dunia.
"Hantavirus, di Amerika dikenal sebagai hantavirus 'Dunia Baru' dan dapat menyebabkan sindrom paru hantavirus [HPS]," kata CDC.
"Hantavirus lainnya, yang dikenal sebagai hantavirus 'Dunia Lama', kebanyakan ditemukan di Eropa dan Asia dan dapat menyebabkan demam berdarah dengan sindrom ginjal [HFRS]."
Jadi, pria maupun wanita, anak-anak maupun dewasa, bisa saja tertular virus dari tikus ini.
Bagaimana Penularan Hantavirus?
Hantavirus bisa menular melalui udara. Jadi, virus-virus dalam urin tikus atau kotoran tikus menyebar ke udara. Virus juga bisa menular jika seseorang tak sengaja menyentuh urin, kotoran, atau sarang tikus yang mengandung virus. Lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka.
Gejala Hantavirus
Seseorang yang terinfeksi virus ini akan merasa sakit satu hingga lima minggu usai terpapar virus dari tikus.
Awalnya seseorang dengan HPS akan merasakan:
1. Demam
2. Nyeri otot
3. Kelelahan
Beberapa hari kemudian, seseorang akan sulit bernapas. Seseorang yang terinfeksi hantavirus bisa mengalami sakit kepala, pusing, kedinginan, mual, muntah, diare, dan sakit perut.
Biasanya, seseorang yang terinfeksi tidak mengalami pilek, sakit tenggorokan, atau ruam.
Kesimpulan
Hantavirus bukan virus baru yang muncul setelah Corona atau Covid-19. Dari hasil penelusuran ditemukan fakta bahwa virus ini pertama kali muncul saat perang Korea dan baru diberi nama Hantavirus pada 1981.
Kamis, 26 Maret 2020
Fakta Mengenai HantaVirus Adalah Bukan Virus Baru
Tags
# CINA
# HantaVirus
# NCBI AS
# Tikus
About Ma_3N
PBI.COM ini menyajikan berita-berita terbaru dan terhangat tanpa menyajikan berita-berita sara bagi para pembaca.
Tikus
Label: BERITA
CINA,
HantaVirus,
NCBI AS,
Tikus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar