PBI.COM Jakarta - Upaya Pemerintah Arab Saudi mensterilkan kawasan Masjidil Haram membuat area di sekitar Ka'bah kosong. Tapi, kondisi ini justru dikaitkan dengan tanda-tanda kiamat.
Warganet mengungkapkan beragam reaksi melihat kondisi area tawaf di sekitar Ka'bah atau lebih dikenal dengan sebutan mataf yang kosong. Warganet khawatir kosongnya Ka'bah dari aktivitas tawaf merupakan tanda besar datangnya kiamat.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi Hukum MUI HM Baharun menjelaskan, Nabi Muhammad SAW memang pernah mengungkapkan tanda-tanda kiamat saat ditanya oleh Malaikat Jibril. Kisah ini tertulis dalam hadis sahih dari kitab Al-Arba'in karya Imam An-Nawawi.
"Pertama harus diyakini bahwa tidak seorang pun, termasuk Nabi SAW sendiri yang mengetahui saat kiamat itu. Namun tanda-tandanya sudah dilukiskan dalam "Hadis Jibril", yaitu ketika Malaikat Jibril bertanya kepada Nabi tanda-tanda Kiamat," kata Baharun saat dikonfirmasi kumparan, Jumat (6/3).
"Dijawab oleh Rasul, pertama jika kelak ada 'budak melahirkan majikan', artinya anak yang dilahirkan jadi majikan orang tuanya (berbalik melawan orang tua), kedua jika ada orang miskin pengembala bertelanjang dada tanpa alas kaki tiba-tiba berlomba membangun gedung-gedung bertingkat (orang miskin kaya mendadak)," tutur dia.
Kedua tanda besar inilah yang menjadi pegangan utama dalam melihat tanda-tanda datangnya kiamat. Sedangkan untuk kondisi Ka'bah yang kosong, Baharun menilai, itu tidak masuk dalam tanda-tanda kiamat yang umum diungkapkan oleh para ulama.
"Adapun riwayat-riwayat tentang tanda 'Ka'bah yang sepi dari orang bertawaf', saya kira tidak masuk dalam hadis yang masyhur dan mutawatir ini," ujar dia.
Berbeda halnya bila kedua tanda besar itu muncul merata di seluruh dunia. Ditambah dengan tanda-tanda lainnya yang sangat spesifik misalnya turunnya Nabi Isa dan munculnya Imam Mahdi.
"Jika fenomena kedua tanda-tanda kiamat itu sudah merata, maka berdasar ini kiamat sudah dekat. Tanda-tanda lain juga ada selain dua tanda utama tadi. Yaitu turunnya Nabi Isa, kemunculan Imam Mahdi, serta keluarnya Ya'juj dan Ma'juj dan lain sebagainya tanda-tanda spesifik," jelas dia.
Untuk itu, Baharun meminta umat Islam tetap fokus dalam beribadah. Tidak perlu khawatir dengan beragam isu yang beredar.
"Saya kira umat Islam tetap saja harus istikamah dengan ibadah dan amal saleh masing-masing tanpa harus gusar dengan kehebohan isu, yang kadang dilebih-lebihkan itu," ucap dia.
Awalnya, pemerintah Arab Saudi melarang jemaah dari seluruh negara untuk melakukan umrah. Sebagian besar jemaah Indonesia yang sudah siap berangkat terpaksa batal berangkat karena kebijakan itu.
Sedangkan, jemaah yang sudah sampai di Arab Saudi, harus menjalani pemeriksaan kesehatan dasar untuk memastikan semua jemaah dalam keadaan sehat.
Tak lama kemudian, Arab Saudi menangguhkan ibadah umrah bagi warganya dan orang-orang yang berdomisili di Arab Saudi.
Saat ini, Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk membersihkan kawasan Masjidil Haram dan Masjid Nawabi lebih sering dari biasanya. Kawasan kedua masjid suci itu ditutup satu jam setelah salat Isya hingga satu jam sebelum salat Subuh.
Minggu, 08 Maret 2020
Tanggapan MUI Soal Kiamat Sudah Dekat Karena Ka'bah Kosong
Tags
# Arab Saudi
# Ka'bah
# MUI
About Ma_3N
PBI.COM ini menyajikan berita-berita terbaru dan terhangat tanpa menyajikan berita-berita sara bagi para pembaca.
MUI
Label: BERITA
Arab Saudi,
Ka'bah,
MUI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar